mungkin memang banyak diantara kita yang hanya "SEBATAS" mengetahui perjuangan bangsa di masa lalu, membacanya dari buku-buku mata pelajaran di sekolah ( itupun kalau mau ) atau buku sejarah ( kalau berminat )
namun kita terlupa tuk memahami nilai-nilai dari perjuangan tersebut
kita selalu terbuai oleh kalimat-kalimat indah tentang betapa berharganya Indonesia di masa lalu, sampai-sampai Belanda tidak rela jika sampai harus kehilangan Indonesia
kita dimabukkan oleh status kekayaan bangsa kita tanpa pernah menyadari betapa besar kerugian dari dirampoknya kekayaan tersebut oleh bangsa lain, tentu dengan turut campur tangan dari sebagian dari kita sendiri
jika kita mau berdiri bersama, melangkah dan berlari bersama
dan jangan pernah melupakan mereka yang telah berjuang, mengorbankan segalanya, memperjuangkan segalanya, memberikan yang terbaik semampu mereka demi masa depan generasi setelah mereka
dengan keyakinan yang kuat akan kehidupan yang lebih baik
percayalah, kita pasti bisa melakukannya demi Indonesia
masa lalu yang kuat yang meyakinkan kita, betapa berharganya Indonesia di mata dunia
sampai Belanda tanpa perlu berpikir panjang
melancarkan Agresi Militer ke Indonesia !!
kapal pengangkut “M.C. Muir” di pelabuhan Amsterdam siap berangkat ke nusantara. doa dan harapan seluruh warga Kerajaan Belanda bergelayut di pundak mereka, tapi itu merupakan neraka yang harus disingkirkan dari bumi pertiwi
pendaratan pertama di pulau We, Aceh. ujung paling barat Indonesia. persiapan perang dimulai disini tanpa rakyat Indonesia mengetahui niat jahat mereka
adu senjata dengan pasukan kemerdekaan di balik selokan di pinggiran surabaya, 11 mei 1946
petugas medis dilindungi oleh komandan pasukan merawat tentara Belanda yang terluka
tak lama setelahnya, seorang tentara tewas dan meninggalkan rekannya yang berjuang melawan kantong senjata senapan pasukan kemerdekaan di sebuah gubuk
patroli tentara Belanda melewati sebuah kampung yang terbakar di jawa timur
patroli dengan menggunakan tank, menyusuri tiap sudut kediri
menawan penduduk yang tidak bersalah untuk kemudian disiksa dengan kejam
kota surabaya dibombardir dari udara oleh angkatan udara Belanda
persiapan perang di pinggiran kota Jogjakarta
pahlawan rakyat yang gugur
pos perjuangan pasukan kemerdekaan
melucuti senjata yang berhasil dirampas dari tentara belanda
sebuan artileri berat melalui pantai selatan
perlawanan artileri berat milik pasukan tentara kemerdekaan
uji medan artileri yang dimiliki
penyerbuan Malang
pendaratan di sekitar Probolinggo
menyusuri rel kereta di jawa timur
kontak senjata di sebuah kampung di Blitar
kontak senjata di pinggiran Malang
kontak senjata di Kediri
pergerakan tank belanda menuju negara di Jogjakarta
patroli tank di ibukota yang telah dilumpuhkan
pangkalan marinir Belanda di Morokembangan, Surabaya, 1947
detik-detik jelang pendaratan marinir Belanda di pantai pasirputih Situbondo
melewati rawa-rawa di Situbondo
suasana kota Jogjakarta, dengan semangat yang bertebaran dimana-mana
para pemuda ikut tergerak untuk membela negeri, pasukan pelajar yang hanya bermodalkan bambu runcing
kontak senjata di wonogiri dengan pasukan kemerdekaan
pasukan kemerdekaan sedang bersiap di Jogjakarta
dengan gagah berani maju pantang ragu
TOKOH PENTING DIBALIK AGRESI
Letjen Simon H. Spoor, panglima tertinggi Kerajaan belanda di Indonesia sejak januari 1946
Soedirman. panglima tertinggi angkatan perang RI saat itu, tetap memimpin perang meski dalam keadaan sakit
Oerip Soemohardjo. mantan mayor KNIL yang telah pensiun sejak sebelum Perang Dunia ke 2. Republik Indonesia mengaktifkan kembali dia dengan mengangkatnya sebagai kepala staf
para perwira pada saat itu, paling kiri, Letnan Kolonel Slamet Riyadi merupakan yang termuda memegang jabatannya. paling kanan, Letnan Ahmad Yani. ditengah ada Jenderal Gatot Subroto dan Soeharto yang masih muda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar